MODEL PENGEMBANGAN ZAKAT PRODUKTIF: STUDI KOMPARATIF DI INDONESIA DAN BRUNEI DARUSSALAM

Abstract

Penelitian ini mengkaji model pengembangan zakat produktif di Indonesia dan Brunei Darussalam melalui pendekatan komparatif. Zakat produktif merupakan upaya untuk memanfaatkan dana zakat guna meningkatkan kesejahteraan ekonomi mustahik secara berkelanjutan. Di Indonesia, zakat diatur oleh UU No. 23 Tahun 2011 dan dikelola oleh Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) serta berbagai Lembaga Amil Zakat (LAZ). Sementara itu, di Brunei Darussalam, zakat dikelola oleh Majlis Ugama Islam Brunei (MUIB) berdasarkan hukum syariah. Studi ini menemukan bahwa kedua negara memiliki pendekatan yang berbeda namun sama-sama berfokus pada pemberdayaan ekonomi mustahik melalui program-program seperti pemberian modal usaha, pelatihan keterampilan, dan bantuan alat produksi. Indonesia menunjukkan keberagaman dalam implementasi program dengan kolaborasi luas antara berbagai lembaga, sementara Brunei Darussalam memanfaatkan dukungan penuh pemerintah untuk pelaksanaan program yang lebih terfokus dan efektif. Tantangan yang dihadapi Indonesia meliputi distribusi yang tidak merata dan pengawasan yang lemah, sementara Brunei menghadapi tantangan dalam diversifikasi ekonomi. Namun, kedua negara memiliki peluang besar untuk meningkatkan efektivitas program zakat produktif melalui inovasi teknologi dan kolaborasi yang lebih erat antara sektor publik dan swasta. Studi ini memberikan wawasan tentang praktik terbaik dan pelajaran yang dapat diambil dari masing-masing negara untuk meningkatkan kesejahteraan mustahik secara berkelanjutan. Kesimpulan penelitian ini menekankan pentingnya penguatan kerangka hukum dan institusional, serta peningkatan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan zakat produktif.