Menakar Potensi Radikalisme Mahasiswa STAIN Bengkalis sebagai Upaya Revitalisasi Moderasi Beragama
DOI:
https://doi.org/10.56633/jdki.v3i2.824Abstract
Penelitian ini mengkaji seberapa jauh potensi radikalisme dapat merasuk ke dalam kalangan mahasiswa serta bagaimana menakar potensi tersebut. Kalangan mahasiswa yang dimaksud dalam kajian ini merupakan mahasiswa pada salah satu perguruan tinggi keagamaan, yaitu Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Bengkalis, Riau. Penelitian mengenai potensi radikalisme di kalangan mahasiswa merupakan penelitian lapangan (field research), yang dilakukan dengan mengamati secara langsung objek yang diteliti, guna mendapatkan data yang relevan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Hasil penelitian mengungkap bahwa pemikiran mahasiswa STAIN Bengkalis berpotensi mengarah kepada radikalisme. Hal tersebut perlu diwaspadai dengan berbagai program preventif guna mengurangi potensinya. Gerakan secara menyeluruh, dari dosen serta tenaga kependidikan, untuk menggalakkan kampanye mengenai nilai moderasi beragama. juga diperlukan sebagai upaya pencegahan.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Ari Asruarimisda
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License. that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).