Eksplorasi Identitas Budaya Dan Nilai Tradisional Melayu Melalui Kain Tenun Songket

Authors

  • Nadia Imelda STAIN Bengkalis
  • Nabila Amelia Putri STAIN Bengkalis
  • Salahuddin Al Asadullah STAIN Bengkalis
  • Irmasani Daulay STAIN Mandailing Natal

DOI:

https://doi.org/10.56633/kaisa.v3i2.617

Keywords:

exploration of cultural identity, traditional values, songket cloth

Abstract

Malay people have a culture that is quite famous, namely weaving singket cloth. Malay people have an identity related to the art of weaving songket cloth. Songket is a tradisional woven cloth originating from Indonesia and Malaysia and has cultural roots in Malay society. The process of making songket woven cloth takes quite a long time and requires special skills, which results in the selling price being expensive and high. How songket is worn depends on who is using it, but some ordinary people do not understand how tu use it and the meaning implied in Malay singket cloth, songket cloth has also been integrated into Islamic culture through its use as muslim clothing that fulfills the requirement to cover the private parts, thus creating modesty and ethical values. In its motifs, songket cloth trends to draw inspiration from nature, including flora, fauna and the sky. However, the motifs are more inspired by flora (plants), because the majority of the Malay tribe are Muslims. Fauna motifs were slightly avoided, perhaps for fear of being seen as worshiping idols. However, if there are animal motfs, they usually reflect special characterustics that are related to local community beliefs. Songket cloth motifs in Mlay culture do not only come from Riau, bul also come from outside Riau, such as Malaysia, Singapore, ang others. The method used ih this research is a library research method. This article tries to explain Malay cultural identity and tradisional values through songket woven cloth.

Masyarakat Melayu memiliki sebuah budaya yang cukup terkenal, yaitu menenun kain songket. Masyarakat Melayu memiliki identitas yang terkait dengan seni menenun kain songket. Songket adalah kain tradisional tenunan yang berasal dari Indonesia dan Malaisya serta memiliki akar budaya dalam masyarakat melayu. Proses pembuatan kain tenun songket membutuhkan waktu yang cukup panjang dan harus mempunyai keahlian khusus, yang mengakibatkan harga jualnya menjadi mahal dan tinggi. Cara pemaikaian songket ini pun tergantung dari siapa yang menggunakannnya, namun sebagian masyarakat awam kurang memahami cara pemakaian dan makna yang tersirat di dalam kain songket melayu. Kain songket juga sudah terintegrasi dalam budaya Islam melalui penggunaannya sebagai busana muslim yang memenuhi tuntunan menutup aurat, sehingga menciptakan nilai-nilai kesopanan dan etika. Dalam motifnya, kain songket cenderung menarik inspirasi dari alam, diantaranya flora, fauna, langit. Namyn, motifnya lebih banyak terinspirasi dari flora (tanaman), karena mayoritas suku melayu adalam orang Islam. Motif fauna sedikit dihindari, mungkin karena khawatir akan dianggap menyembah berhala. Namun jika terdapat motif binatang, biasanya mencerminkan sifat khusus yang memiliki kaitan dengan kepercayaan masyarakat lokal. Motif kain songket dalam budaya melayu tidak hanya berasal dari Riau saja, akan tetapii juga berasal dari luar Riau, seperti Malaysia, Singapura, dan lain-lainnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini berupa metode penelitian kepustakaan (library research). Artikel ini mencoba menjelaskan tentang identitas budaya dan nilai tradisional Melayu melalui kain tenun songket.

References

Adilla, S., & Deviana, W. (2023). Peran Kepala Sekolah Dalam Mengembangkan Budaya Islami Di Smp Negeri 9 Bengkalis. Journal of Comprehensive Science (JCS), 2(4), 839-850.

Ardiansyah, Muhammad. “Peran Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Dalam Mempromosikan Budaya Kain Tenun Songket Di Desa Padang Genting Kabupaten Batubara.” Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, 2018.

Arpa, D., & Nuriyati, T. (2022). Penerapan Metode Pembelajaran Berprespektif Gender dalam Islam Untuk Guru PAUD. Journal of Education and Instruction (JOEAI), 5(1), 328-335.

AWAN, SIKU. “PENGEMBANGAN MOTIF RANTAI, TAMPUK MANGGIS, PUCUK REBUNG, SIKU AWAN, DAN LEBAH BERGAYUT PADA KAIN SONGKET MELAYU RIAU.” Seminar Nasional Cendikiawan (2015): 87.

Fariq, W. M., Zamsiswaya, Z., & Tambak, S. (2022). Telaah Kepustakaan (Narrative, Tinjauan Sistematis, Meta-Analysis, Meta-Synthesis) dan Teori (Kualitatif, Kualitatif, Mix Method). Journal Social Society, 2(2), 75-84.

Lestari, Sasya, and Menul Teguh Riyanti. “Kajian Motif Tenun Songket Melayu Siak Tradisional Khas Riau.” Jurnal Dimensi DKV: Seni Rupa dan Desain 2, no. 1 (2017): 33–48.

Maulia, Rafita. “Wisata Budaya Dalam Tradisi Tenun Di Kecamatan Mempura Kabupaten Siak.” Riau University, 2015. https://www.neliti.com/publications/32365/.

Mentari, Mentari, and Morinta Rosandini. “Pengembangan Motif Kain Tenun Songket Siak Khas Riau Pada Produk Fesyen.” EProceedings of Art & Design 6, no. 3 (2019).

Munawarah, S. (2021). Strategi Discovery Learning dalam Pembelajaran Anak Usia Dini. Kaisa: Jurnal Pendidkan Dan Pembelajaran, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Bengkalis, 1, 2775-2577.

Nasution, I. K., Susanti, T., & Fikri, M. (2022). Teaching Arabic By Using Elective Method To Improve Students Reading Skill At The National High School Diniyah Putri In Pekanbaru. Thariqah Ilmiah: Jurnal ilmu-ilmu kependidikan & Bahasa Arab, 10(2), 223-236.

Nuramini, A., Suri, D. R., Sofiani, I. K., Th, S., Mudatsir, M. P. I., Susanti, T., ... & Asyura, I. METODE PEMBELAJARAN BERBASIS KURIKULUM MERDEKA.

Pratiwi, Bella Eka. “Motif Pucuk Rebung Pada Kain Tenun Songket Melayu Riau.” PhD Thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta, 2021. Accessed April 2, 2024. http://digilib.isi.ac.id/7837/.

Ramli, A., Afnanda, M., Roinah, R., Damanik, S., & Isma, A. (2023). Developing Student Academic Ability Using Scaffolding Method In Cognitive Apprenticeship Model. Mudir: Jurnal Manajemen Pendidikan, 5(1), 159-165.

RISKA, INOVA. “NILAI TAMBAH DAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KERAJINAN KAIN TENUN SONGKET DI DESA SETANGGOR KECAMATAN PRAYA BARAT.” PhD Thesis, Universitas_Muhammadiyah_Mataram, 2022. Accessed April 1, 2024. http://repository.ummat.ac.id/5959/.

Ritonga, S., Zuhri, Z., Muis, M. A., Rahmatillah, N., Istiqomah, E. N., & Zakiah, N. (2022). Analysis Strategy Blended Learning of Prospective Islamic Teacher After Covid 19 Pandemic. Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam, 11(02).

Robi'ah, R. Nilai-Nilai Pendidikan Islam pada Tari Zapin di Kampong Zapin Desa Meskom Kecamatan Bengkalis. Akademika, 17(2), 175-185.

Saraswati, Hana, Ery Iriyanto, and Hermi Yuliana Putri. Batik Banyumasan: Sebagai Identitas Masyarakat Banyumas. LPPM Universitas Negeri Semarang, 2021.

Thamrin, Husni. Antropologi Melayu. Yogyakarta: Kalimedia, 2018.

Suyanto, Edi, Johan Andriesgo, and Syafaatul Habib. 2023. Pengembangan Kurikulum Bahasa Arab Berbasis Kurikulum Merdeka. Bengkalis: DOTPLUS Publisher.

Ulfa, M., & Susanti, T. (2023). Tathwir al-Qamus al-'Arabi-al-Indunisi Mahmud Yunus' ala Asas al-Madkhal'Ilm al-Sharf al-Launi. Prosiding Pertemuan Ilmiah Internasional Bahasa Arab, 14(1), 1111-1118.

Wati, Dedek Ambar, Irwansyah Irwansyah, and Rina Devianty. “Kain Tenun Songket Melayu Batu Bara: Sejarah Dan Nilai Budaya Islam.” Journal of History and Cultural Heritage 3, no. 3 (2022). http://repository.uinsu.ac.id/15489/.

———. “Kain Tenun Songket Melayu Batu Bara: Sejarah, Motif Dan Fungsinya.” Warisan: Journal of History and Cultural Heritage 3, no. 1 (2022): 1–6.

Yumarni, Yuni. “Visualisasi Motif Batik Rumah Adat Sumatera Pada Hiasan Dinding.” Other Thesis, Universitas Negeri Padang, 2023. http://repository.unp.ac.id/46497/.

Published

2023-12-31